Foto Sant'Egidio

Foto Sant'Egidio

Minggu, 16 September 2012

Menantikan Sebuah Kepastian

Sayang,,,,
Aku akan tetap berdiri tegar untukmu,,,
Aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik untukmu,
Meskipun tidak sempurna,,,
Karena saya manusia yang tidak sempurna,,

Sayang.,,,
Aku sangat berharap,,
Engkau memberi kepastian akan cintamu,,
Memberikan aku semangat untuk jalani hariku,,
Karena enkaulah sumber harapanku,,,

Sayang,,,,
Enkau harus tau,
Betapa aku sayang padamu,
Betapa aku mencintaimu,,,
Dengan segenap hatiku,
Dengan Segenap perasaanku,,,

Sayang,,,
Saya sangat mengharapkan,
Kau akan memberikan titik terang untukku,
Memberikan lampuhijau untuk hubungan kita,,,
Sebagai bukti akan cinta kita,
Sebagai tujuan  yang pasti akan hubungan kita,,

Sayang,,,
Kapan aku akan medapatkan impian itu,,,
Ataukah aku harus menjadi sempurna,,
Sempurna seperti apa yang engkau mau,,,
Ajari aku sayang,,,
Ajari aku menjadi orang yang sempurna,,
Untuk cinta kita, dan untuk masa depan kita,,,


By. Desflora Ginting
To. Ansgorius Kono

Selasa, 26 April 2011

Kegiatan Komunitas Sant'Egidio


Komunitas Sant'Egidio adalah komunitas yang miskin akan materi tetapi kaya dalam kasih. Komunitas Sant'Egidio memiliki tugas dan tanggung jawab melayani dan memperhatikan orang miskin, baik itu miskin dalam kasih dan juga miskin dalam iman. Kita sangatlah mencintai orang miskin, karena orang miskin adalalah sahabat orang komunitas.

Biasanya komunitas dari berbagai kota melakukan doa, perkumpulan dan juga pelayanan. Dengan adanya doa, maka kita akan memiliki iman, dan dasar yan gkuat untuk melayani, dan dengan pertemuan kita dapat bersatu dan saling membagi diantara komunitas, baik itu sharing, dan juga pengarahan dari komunitas induk, apa yang harus kita lakukan. Begitu juga dengan pelayanan, komunitas biasanya melakukan pelayanan, yaitu pelayanan kepada orang jalanan, lansia, panti asuhan, cacat ganda dan juga penyakit kusta, orang yang tinggal di penjara dan tak ketinggalan mendidik anak sekolah damai, yaitu anak-anak yang mendapatkan pendidkan yang kurang maksimal.

Komunitas Sant'Egidio sangatlah kaya akan kasih dan cinta, karena itu Komunitas bersahabat dengan orang miskin. Kutipan dari perayaan paskah tahun 2011 yang telah terselenggara di Jakarta, komunitas harus setia dalam doa, pelayanan, dan pertemuan, agar jiwa dan raga kita sepenuhnya mencintai orang miskin, dengan kesetiaan maka akan tumbuh kasih dan iman. Dalam pelayanan di dalam komunitas, kita sangatlah membutuhkan kasih dan iman, dengan adanya kasih dan iman maka pelayanan dapat dilaksanakan dengan maksimal.

By; Desflora Ginting

Indahnya Bersama Komunitas Sant'Egidio

Perkumpulan bersama anak komunitas Sant'Egidio di saat kita mau pulan gke medan, kita berkumpul bersama dengan komunitas Jakarta.
Satu hal yang membuat kerinduan berkumpul besama anak komunitas adalah disaat kita bercanda, seperti kita berkumpul bersama keluarga besar, dan tidak ada palang pemisah antara yang satu dengan yang lainnya.
Perayaan paskah pada tahun 2009 di Sawangan bogor, seebelum pulang ke tempat masing-masing, kita menyempatkan diri untuk bereaksi, berfoto bersama.

Pada saat tuguran jumat agung, anak-anak bukannya berdoa, malah jalan-jalan cari tempat yang jauh agar bisa ribut,, Huft,,,

I miss u friends,,,,

Acara Paskah 2011


Cinta dan Kasih yang selalu dimiliki oleh komunitas Sant'Egidio.



Foto-foto komunitas Sant'Egidio,
Di dalam komunitas, terdapat rasa kekeluargaan yang sangat besar. kita semua adalah saudara dan saling membutuhkan satu dengna yang lainnya.

Setiap ada pertemuan, kita bernyanyi bersama untuk menumbuhkan rasa persaudaraan itu.



Kita semua saling membasuh kasi, yang melambangkan merendahkan diri. Karena salah satu contoh perbuatan yang dilakukan oleh Yesus yang seharusnya kita teladani adalah saling membasuh kaki yang melambangkan saling merendahkan diri.


Selasa, 08 Februari 2011

Patahnya Semangat Komunitas


Setelah saya berusaha melakukan kegiatan yang bermanfat buat komunitas sant'Egidio, ternyata dibalik itu semua, semangatku patah karena seseorang yang telah menghancurkan harapan komunitas sant'Egidio di semarang.

Saya merindukan, saudara-saudara kita, orang miskin, cacat ganda, dan panti jompo. saya merindukan bertemu dan berbagi dengan mereka. Saya sangat mengharapkan adanya dukungan kepada orang miskin, baik ornag miskin dalam marterial dan orang miskin dalam kasih dan cinta.

Saudara-saudaraku yang sedang membutuhkan perhatian, tetap bersabar dan meminta pertolongan, agar Tuhan memberi kesabaran dan hati aygn besar kepada kita semua.
Saya yakin, dengan pertongan Tuhan, apapun akan bisa kita lakukan dan kita akan tetap bertahan. Karena Tuhan tidak akan pernah membiarkan anak-anaknya rindu akan kasih sayang.

Senin, 14 Juni 2010

Goresan Hati


GORESAN HATI
By : Desflora Ginting

Pada hari Minggu, saya dan 2 orang teman saya pergi ke sebuah tempat pelayanan di antara orang jalanan. Kami berencana pergi ke tempat pelayanan hanya sebentar saja, dan sehabis itu kita pergi jalan-jalan menikmati sisa waktu yang ada.

Sekitar 10 menit dalam perjalanan, kami pun telah sampai pada tempat pelayanan yang kami tuju, dimana anak jalanan menunggu belas kasihan dari orang lain untuk kelangsungan hidupnya, mereka duduk di emperan toko yang sedang tutup pada waktu itu.

Saya dan 2 orang teman lainnya mendekati mereka dan bercerita bersama mereka, karena itu adalah kegiatan yang setiap minggunya kita lakukan bersama mereka. Pertama kalinya kami bertemu mereka kami bertanya kepada salah seorang yang bernama Eny “adek apa kabar, semuanya sehat kan?” dan tanpa menunggu lama jawaban itu pun muncul seketika dan berkata “ kami semua sehat kok Mbak, tapi hari senin yang lalu kami itu dikejar dan di tangkap oleh Satpol PP, karena pemerintah melarang kami ada disekitar tempat ini”, Jawaban itu sangat membuat hati saya terluka, karena saya merasa mereka juga pantas dan layaknya untuk hidup, karena Tuhan menciptakan manusia sedemikian rupa, mengapa pemerintah masih terus mengusik mereka?

Setelah lama bercerita bersama mereka, tidak lama kemudian 3 orang pengamen datang berkumpul bersama mereka, mereka berbagi hasil atas apa yang mereka dapatkan. Saya merasa memiliki kekurangan dari mereka, karena kita yang memiliki kelayakan untuk kelangsungan hidup, masih sering menjatuhkan sesama kita, kita sering iri terhadap orang yang memiliki kelebihan dengan kita, dan kita tidak mau berbagi atas apa yang kita punya kepada teman kita, meskipun teman kita dalam keaadaan susah. Saya duduk dan memperhatikan mereka, tiba-tiba seorang dari mereka yang bernama Lukas bertanya kepada saya,”Mbak, kok mau berteman dengan kami, padahal banyak orang yang jijik dan tidak suka berteman dengan kami, kadang melihat kami saja, mereka malah meremehkan kami?” pertanyaan itu muncul membuat hati saya terluka, dan menyadari pernyataan itu benar.

Saya terdiam atas pertanyaan dan sekaligus pernyataan itu, membuat saya diam seribu bahasa, karena awal pertama kami untuk melayani juga demikian, kami melayani karena kami bergabung bersama dengan komunitas Sant’Egidio dimana selalu mengajari kami untuk melayani orang-orang miskin dan orang jalanan. Setelah lama terdiam saya pun menjawab “ Sayang, Kalian semua kan keluarga kami, kalian sangat berarti utuk kami, jadi kami juga butuh untuk mengenal kalian semua kan?” dengan jawaban itu hati kami merasa tergores dan mendapat luka yang sangat dalam, karena rencana kami untuk melayani hanya semata sebagai tugas dari komunitas Sant’Egidio semata, bukan karena kerinduan untuk bertemu dan mengasihi mereka.

Suasana siang itu, kami mendapat banyak pelajaran yang harus kami tiru, suatu pelajaran yang harus kita lakukan untuk bersosialisasi dengan orang-orang disekitar kita. Kami pun terus bermain dan bercerita dengan mereka, tertawa bercanda bersama, dan tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 Wib, tak terasa kami sudah 3 jam bercanda bersama mereka. Dalam perbincangan kami, seorang anak yang bernama Lukas berbicara kembali kepada kami “Mbak, kami salut dan bangga kepada Mbak-mbak semua, karena kalian mau bermain dan bercerita dengan kami, kalian mau menjadi saudara untuk kami., padahal dari dulu setelah kami jauh dari orang tua, kami sangat membutuhkan orang-orang yang peduli dan menyayangi kami, meskipun hanya sedikit saja”, Saya merasa tindakan kami selama ini sudah salah, kami pelayanan hanya mayoritas belaka, kami tidak peduli dengan masalah-masalah yang mereka hadapi.

Dari kejadian tersebut, saya menyadari tujuan dari komunitas Sant’Egidio adalah untuk menjadikan perbadaan itu menjadi indah, karena Tuhan menciptakan kelebihan dan kekurangan agar manusia saling melengkapi satu dengan yang lain, saling memberi dalam kekurang, dan memberi pertolongan bagi orang yang lemah.

Hari pun semakin sore, kami pun akan segera beranjak dari tempat itu, kami memberi salam kepada mereka, mereka menerima salam itu dan mencium tangan kami, dan berkata “Terima kasih mbak, karena sudah mau mecintai dan menyayangi kami, hati-hati ya di jalan” ucapan itu sangat mengharukan bagi saya, dimana mereka mau berbagi bersama kami, mereka tak seperti yang kami bayangkan selama ini, orang yang tidak kami sukai dan bahkan saya pernah berpikir tidak akan pernah berteman dengan mereka.

Saya telah menyadari kekurangan saya, saya tak pernah bersyukur terhadap apa yang saya punya, sedangkan mereka tidur emperan toko-toko, dan mereka tak mengenal hari hujan dan merasa kedinginan, mereka masih bisa bersyukur atas makanan yang mereka makan setiap harinya. Sedangkan saya masih sering merasa kekurangan atas apa yang saya punya, saya sempurna diciptakan Tuhan, tapi saya tak pernah menyadari akan hal itu. Seakrang saya baru menyadari bahwa keluarga saya sangat berarti, Tuhan masih memberi Ayah, Ibu dan saudara yang mencintai saya denan tulus. Saya juga bersyukur kepada Tuhan karena memberi kelayakan untuk kelangsungan hidup keluargaku. Terima kasih Tuhan.